FREKUENSI BERENANG TERHADAP PARU PARU

Penulis

  • Ammar Fadhlullah Akper alkautsar temanggung
  • ratna kurniawati Akper alkautsar temanggung

DOI:

https://doi.org/10.64314/jikka.v1i1.14

Abstrak

LATAR BELAKANG : Paru-paru adalah organ tubuh yang mempunyai fungsi vital pada manusia. Paru-paru berfungsi sebagai alat pernafasan manusia, yang membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida diperlukan untuk menjalankan fungsi normal sel dalam tubuh. Secara maksimal. Kapasitas paru-paru yang baik dapat dilakukan dengan cara olah raga atau latihan fisik (Khumaidah, 2009). Renang merupakan ssalah satu olahraga aerobic yang juga melibatkan seluruh otot utama tubuh dan juga memberikan hasil keseluruhan disbanding dengan olahraga lain. Pada saat berenang yang rutin dapat memberikan hasil baik pada respon tubuh, termasuk jantung paru-paru, pembuluh darah perifer, otot-otot dan sistem endoktrin (Situmorang,dkk, 2014). Frekuensi adalah waktu ulangan berapa kali latihan dikerjakan setiap sesi atau minggu nya. Aktivitas fisik termasuk kategori teratur atau menjadi kebiasaan ketika aktifitas fisik tersebut dilakukan minimal 3 kali seminggu. TUJUAN : Untuk mengetahui frekuensi paru-paru perenang saat dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu METODE : Berenang dengan teratur dapat menjadikan frekuensi oaru-paru menjadi lebih baik minimal 3 kali dalam seminggu dan 12 kali per 3 bulan. HASIL : Frekuensi berenang yang teratur yaitu 12 kali per 3 bulan memiliki hubungan dengan kapasitas paru-paru. KESIMPULAN : Berdasarkan dari analisis hasil statistic, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Ada hubungan antara frekuensi berenang dengan kapasitas paru-paru 2. Frekuensi yang baik adalah 3 kali seminggu.

Referensi

Ad’dein. 2011. Perbandingan Pengaruh Latihan Antara Permainan Kasti Dengan Benteng terhadap peningkatan kesegaran jasmani dan Vital kapasitas paru-paru murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare

Depkes. 2010. Pokok-pokok pengembangan progam pembelajaran pendidikan jasmani. Jakarta: Depkes

Galleta.2005. Obesity: ObesityCauses

Didapatdari: http://www.emedicinehealth.com/obesity/page2_em.htm#Obesity%20Causes [Diakses pada 23 agustus 2016].

Guyton, AC & Hall, JE. 2010 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke 11. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC: P. 495-99

Juarfianti. 2015. Penentuan status Gizi, Jakarta : EGC

Khumaidah. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Paru pada Pekerja Mebel PT. Kota Jati Furnindo Desa Suwawal Kecamatan Mloggo Kabupaten Jepara, Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang

Nurkhasan 2006. Aktivitas Kebugaran. Jakarta : Depdiknas

Sakuma k. 2013. Ultrastruktural change of collage fiber in the anterior cruciate ligament of bipedal rats after enforced running

Wahyu B. 2013. Hubungan power tungkai dengan kemampuan renang gaya dada siswa kelas v SD Negeri 1 metenggeng kecamatan bojongsari kabupaten purbolinggo. Yogyakarta : UNY

Kushartanti. 2005. Pesona bahasa : langkah awal memahami linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Yunani.2013. perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di kolam renang taman rekreasi kartini rembang, Semarang : Stiker Karya Husada

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-08-12

Terbitan

Bagian

Articles