IMPLEMENTASI PEMBERIAN JUS MENTIMUN DALAM MENGATASI RESIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF PADA HIPERTENSI
DOI:
https://doi.org/10.64314/jikka.v4i2.271Kata Kunci:
hipertensi, jus mentimun, perfusi serebralAbstrak
Latar belakang: Hipertensisadalah tekananddarah sistolik diatas1140 mmHg dantekananddarah diastolikk90 mmHg atau lebih, terjadi terus menerus. Faktor risikoutama terjadi gangguan perfusi serebral, yaitu berkurangnya suplai darah danoksigen ke otak, menyebabkan tekanan darah meningkat. Gangguan perfusiserebral jika tidak diatasi menyebabkan komplikasi seperti stroke. Salah satu terapinonfarmakologis berpotensi membantu menurunkan tekanan darah adalahpemberian jus mentimun. Mentimun memiliki sifat hipotensif atau sifatmenurunkan tekanan darah tinggi. Timun mengandung air dan kalium yang akanmengambil natrium didalam pembuluh darah berfungsi membuka pembuluh darahyang berpotensi mengurangi tekanan darah tinggi. Tujuan: untuk mengevaluasiefektivitas pemberian jus mentimun dalam menurunkan risiko perfusi serebral tidakefektif pada pasien hipertensi. Metode: Metode pendekatan kualitatif denganrancangan studi kasus. Alat yang digunakan yaitu rancangan pertanyaan untukmengumpulkan informasi responden, lembar pemeriksaan hipertensi, lembarevaluasi risiko perfusi serebral tidak efektif, lembar pemeriksaan kriteria inklusi,lembar penilaian perfusi serebral, dan lembar prosedur standar operasi. Hasil:Setelah intervensi, terjadi penurunan tekanan darah pada kedua responden (Ny.N:dari 173/96 mmHg menjadi 134/84 mmHg; Ny.M: dari 144/90 mmHg menjadi129/91 mmHg). Gejala klinis seperti sakit kepala, gelisah, dan kecemasan jugamengalami penurunan. Kesimpulan: Jus mentimun efektif sebagai terapinonfarmakologis dalam menurunkan risiko perfusi serebral tidak efektifpada hipertensi.Referensi
Arifuddin. (2023). Efektifitas Pemberian Jus Mentimun terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Desa Padang Wilayah Kerja Puskesmas Kintom Effectiveness of Giving Cucumber Juice on Changes in Blood Pressure in Hypertension Patients in Padang Village , Kinto. Lentora Nursing Journal, 4, 27–34.
Ekasari, M. F., Suryati, E. S., Badriah, S., Narendra, S. R., & Amini, F. I. (2021). Kenali penyebab, tanda gejala dan penangannya. Hipertensi, 28.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil kesehatan Indonesa 2019. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/
Maharani, M. S., & Maliya, A. (2024). Konsumsi mentimun (cucumis sativus linn) dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Holistik Jurnal Kesehatan, 18(2), 225–232. https://doi.org/10.33024/hjk.v18i2.131
PPNI, T. P. S. D. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. In Dpp Ppni.
Putri, H., Suryarinilsih, Y., & Roza, D. (2023). Efektivitas Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi. JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing, 3, 63–70. https://doi.org/10.36082/jhcn.v3i2.1334
Rasyid, S., Ali, F. M., & Dawu, A. E. (2024). Pengaruh Jus Timun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Waoleona Kecamatan Lasalimu. Jurnal Penelitian Sains Dan Kesehatan Avicenna, 3(1), 12–20.
Ratnadewi, N. F., Aulya, Y., & Widowati, R. (2023). Efektivitas Konsumsi Jus Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Hipertensi Usia Produktif. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 12(1), 107. https://doi.org/10.36565/jab.v12i1.599
SARI, N. P., & SARI, M. (2022). Pengaruh Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif Terhadap Pemberian Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Hipertensi Di Rshd Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 10(2), 31–39. https://doi.org/10.37676/jnph.v10i2.3125



.png)