Nasi Beras Merah (Oriza Nivara) Untuk Pengendalian Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus

Nasi Beras Merah (Oriza Nivara) Untuk Pengendalian Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus

Penulis

  • Syafaa Tri Oktaviana Jurnal
  • Tri Suraning Wulandari Akper Alkautasar Temanggung
  • Parmilah Akper Alkautasar Temanggung

Kata Kunci:

Diabetes mellitus, Ketidaktsabilan kadar glukosa darah, Nasi beras merah

Abstrak

Latar belakang : Diabetes melitus (DM) ialah penyakit yang menandakan adanya kecenderungan tubuh yang tidakmampu menghasilkan insulin,  hormon penghasil gula darah, atau karena kekurangan pasokan insulin yang dihasilkannya. Sehingga, hal ini menyebabkan kadar glukosa meningkat, berarti kadar glukosa darah mencapai kenaikan atau penurunan jumlah jauh dari rata-rata normal, akibatnya hipoglikemia atau hiperglikemia. Stabilitas kadar gula darah merupakan permasalahan kesehatan yang dapat dapat diatasi dengan tindakan konseling nutrisi. Tindakan konseling nutrisi dapat diberikan dengan menginstruksikan makan sebanyak 3 kali sehari selama seminggu menggunakan nasi beras merah (Oriza Nivara). Hal ini karena kandungan beras merah cukup tinggi meliputi lemak, mineral, karbohidrat, protein, serat yang senyawa flavoid berguna untuk antidiabetes sehingga tepat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah karena dapat menjadi langkah pencegahan resistansi dan peningkatan sekresi insulin. Tujuan penelitian ini guna menganalisa efektifitas pemberian nasi beras merah terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode: peneliti dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada suatu masyarakat dengan cara pengisian kuesioner untuk mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria inklusi studi kasus.  Kriteria inklusi responden yang diambil adalah seseorang dengan kadar gula darah>200mg/dL. Hasil studi kasus menunjukan adanya penurunan kadar glukosa darah pada Ny.I yang semula 361mg\dL menjadi 262mgdL. Dan pada Ny.S yang semula 388mg/dL menjadi 227mg/dL. Kesimpulannya pemberian nasi beras merah dapat mengontrol ketidakstabilan kadar gula darah penderita diabetes melitus.

Referensi

Agus Irianto. 2015. Statistik (Konsep Dar, Aplikasi dan Pengembangannya). Jakarta : Kencana.

Arianto, Y. C. (2018). 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan: Venom Publisher. Jakarta: Venom publisher

Daeli, E., & Ardiani M. (2018). Pengaruh Pemberian Nasi Beras Merah (Oryza

Dewi AM. 2005. Prevalensi Xerostomia pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

Firdausya, H., & Amalia, R. (2020). Review Jurnal : Aktivitas dan Efektivitas Antidiabetes pada Beberapa Tanaman Herbal. Farmaka, 18 (1), 162-170.

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 KemenkesRI. (2019).

Kuszairi, K. (2017). Efektifitas Pemberian Diet Beras Merah dalam Menurunkan

Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Pademawu Pamekasan. Journal of Islamic Medicine, 1(2), 97-107.

Laode Ardiansyah & Nawawi. Jurnal Keperawatan Silampari Volume 4, Nomor 2,

Mugianti, S., Juwita, A., & Mulyadi, A. (2019). Upaya Keluarga Dalam Membantu Klien Diabetes Menjalankan Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 02 (03) 76-78.

Panche, A. N., Diwan, A. D., & Chandra, S. R. (2016). Flavonoids: an overview. Journal of Nutritional Science, 5, e47.

Prihaningtyas, R.A. (2013). Diet Tanpa Pantangan. Yogyakarta : Cakrawala.

Rahman, F.N.A., 2015. Kadar Gamma Glutamyl Transferase Dan Alkaline Phospatase Pada Penderita Diabetes Melitus Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Keseahatan, Semarang.

Ridwan, Z., et al., 2016. Ketoasidosis Diabetik Di Diabetes Melitus Tipe I. Indonesian Journal of Clinical Phatologi And Medical Laboratory. Vol 22. No. 2.Hal : 200-203.

Smeltzer, Suzzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Jakarta : EGC.

Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2011). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu bagi dokter maupun edukator diabetes. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sujono Riyadi; Sukarmin. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin dan Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta: Graha Ilmu. H. 69-90.

Vasudev, C.I., Kashyap, R.R., Kini, R., Rao, P.K., Nayak., V. 2018. Diabetes Mellitus and Xerostomia: An Obnoxious Co-Occurrence. ARC Journal of Dental Science. 3(1): 1-2.

Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2015). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Medika

Vasudev, C.I., Kashyap, R.R., Kini, R., Rao, P.K., Nayak., V. 2018. Diabetes Mellitus and Xerostomia: An Obnoxious Co-Occurrence. ARC Journal of Dental Science. 3(1): 1-2.

Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2015). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Medika

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-09-01

Terbitan

Bagian

Articles