LITERATURE REVIEW PENERAPAN METODE WATER TEPID SPONGE UNTUK MENGATASI MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMI PADA PASIEN TYPHOID
Kata Kunci:
Demam typhoid, hipertermi, water tepid spongeAbstrak
Latar Belakang: Demam typhoid merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella enterica khususnya turunan Salmonella typhi. Salmonella typhi yang dibawa oleh manusia yang terinfeksi di dalam saluran darah dan saluran pencernaan yang menyebar ke orang lain melalui makanan dan air minum yang terkontaminasi dengan kotoran yang terinfeksi. Gejalanya berupa demam berangsur naik, terutama sore dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala. Demam disebabkan karena salmonella typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang sehingga timbul demam. Teknik non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi kenaikan suhu tubuh pada pasien demam adalah dengan memberikan tindakan water tepid sponge. Tujuan: Menyediakan basis teori untuk penelitian tentang upaya penyelesaian masalah keperawatan hipertermi melalui water tepid sponge pada pasien typhoid. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka (Literature review), database yang digunakan Google scholar, Garuda Garba dan PubMed Rujukan Digital dengan pembatasan waktu 7 tahun terakhir. Hasil : Dari penerapan water tepid sponge pada penderita demam typhoid menunjukan adanya penurunan suhu. Kesimpulan: Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh.Referensi
Andayani, A., & Fibriana, A. (2018). Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(1), 57-68. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/art icle/view/17656
Astuti Puji, Astuti, W. T. (2018). Penerapan Water Tepid Sponge (Wts) Untuk Mengatasi Demam Tipoid Abdominalis Pada An. Z. Jurnal Keperawatan Karya Bhakti 4(2), 20-29. Retrieved from http://ejournal.akperkbn.ac.id/index.php/jkkb/article/view/46
Barbara, Kozier.2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik/ Penulis, Barbara Kozier...[et al]-Alih Bahasa, Pamilih Eko K ...[et al]; editor edisi bahasa indonesia, Dwi Widiarti...[et al]-Ed 7- Jakarta : EGC
Beti A.,dkk (2019). Efektivitas Water Tepid Sponge Suhu 37°C Dan Kompres Hangat Suhu 37°C Terhadap Penurunan Suhu Pada Anak Dengan Hipertermia. Jurnal Keperawatan Mersi Vol VIII Nomor 2 (2019) 50-55. Retrieved from http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/j km/index
Bulechek [et al]. 2018. Nursing Intervention Classification (NIC; alih bahasa, Intan Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Yogyakarta: Mocomedia.
Carpenito-Moyet. 2013. Diagnosa Keperawatan : buku saku; alih bahasa, Fruriolina Ariani, Estu Tiar ; Editor edisi bahasa indonesia, Eka Anisa Mardella...[et al]-Ed. 13.-.Jakarta:EGC.
Fraenkel, J.C., Wallen, N.E. & Hyun, H.H., (2012). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw Hill.
Karna, A.K.D., Anas, M.A., Hafid, M.A., & Rahim, R. (2019). The Difference Between the Conventional Warm Compress and Tepid Sponge Technique Warm Compress in the Body Temperature Changes of Pediatric Patients with Typhoid Fever. Jurnal Ners, 14(3si),321-326. doi:http://dx.doi.org/10.20 473/jn.v14i3(si).17173
Kusyati, Eni. 2016. Ketrampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar Edisi 2. Jakarta : EGC
Kusnanto & Widyawati. 2012. Efektifitas Tepid Sponge Bath Suhu 32 C Dan 37 C Dalam Menurunkan Suhu Tubuh Anak Demam, 3(1), .Retrieved from http://dx.doi.org/10.20473/ jn.v3i1.4972
Linawati, dkk. 2019. Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Menggunakan Kompres Hangat Dan Water Tepid Sponge Di Rumah Sakit Dkt Tk Iv 02.07.04 Bandar Lampung. Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 13, No.2, Juni 2019: 143-153. Retrieved from http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/articl e/view/1035
Herdman, T. Heather. 2018. Diagnosa Keperawatan:definisi dan klasifikasi; alih bahasa . Jakarta: EGC.
Haryani, S. Maling B. 2014. Pengaruh Tepid Sponge Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada anak Umur 1-10 Tahun dengan Hipertermi., Vol 1 (1),Retrieved from http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilm ukeperawatan/article/vie w/85
Moorhead [et al]. 2016. Nursing Outcome Classification (NOC). Editor bahsa Indonesia, Intansari Nurjanna Roxsana, Devi Tumanggor. Yogyakarta: Mocomedia.
Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Padila. 2017. Asuhan Keperawatan Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Nuha Medika
Prehamukti, A. (2018). Faktor Lingkungan dan Perilaku terhadap Kejadian Demam Tifoid. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(4),587-598. Retrieved from https://doi.org/10.15294/ higeia.v2i4.24275 (Journal of Public Health Research and Development), 2(4),587-598. Retrieved from https://doi.org/10.15294/ higeia.v2i4.24275
Rampengan. 2009. Penyakit Infeksi Tropis Pada Anak. Jakarta: EGC
Tri sakti, dkk. 2015. Perbedaan Pemberian Water Tepid Sponge Dan Kompres Hangat Pada Anak Demam Tifoid di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Vol 3 (2). Retrieved from http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jners/index
Thypoid Fever Disease: Indonesia. 2016. Demam Tifoid Penyakit Favorit Indonesia. Melalui https://www.vaxcorpindo.com/typhoid-fever- indonesia-favorite- disease/.html[17/03/20]
Wardiyah, Aryanti & Setiawati, Setiawati & Setiawan, Dwi. 2016. Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Dan Tepidsponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalamidemam Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan Holistik (Journal Of Nursing Science). 10(1), 36-44. Retrieved from http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.ph p/holistik/article/downloa d/120/65
WHO. 2018. Thypoid. Melalui https://www.who.int/new s-room/fact- sheets/detail/typhoid. htm[17/03/20]