UPAYA PENYELESAIAN MASALAH POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF MELALUI TINDAKAN PENGATURAN POSISI SEMI FOWLER PADA PASIEN ASMA
Kata Kunci:
Asma, Pola Napas Tidak Efektif, Posisi Semi FowlerAbstrak
Latar Belakang : Asma menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia yang mempengaruhi negara industri dan berkembang. Sesak napas, mengi, batuk yang semakin parah dan aliran udara ekspirasi terbatas merupakan gejala penyakit asma, ditandai peradangan kronis saluran pernapasan. Asma menyerang segala usia, mulai anak-anak hingga orang dewasa dengan penyakit ringan hingga berat, dalam beberapa kasus menyebabkan kematian. Hasil Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi asma di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,8%. Masalah banyak terjadi pada penderita asma yaitu pola napas tidak efektif. Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat. Tindakan mengatasi masalah keperawatan pola napas tidak efektif yaitu pengaturan posisi semi fowler. Posisi semi fowler mengakibatkan otot diagfragma tertarik ke bawah yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi, sehingga ekspansi paru lebih optimal dan transportasi oksigen lebih baik. Tujuan: mengetahui efektivitas tindakan pengaturan posisi semi fowler terhadap penyelesaian masalah pola napas tidak efektif pasien asma. Metode: pendekatan studi kasus. Hasil: responden satu dan dua menunjukkan pola napas menjadi lebih baik setelah diberikan tindakan pengaturan posisi semi fowler selama 3 hari dengan frekuensi 2 kali sehari, tindakan 15-20 menit pada responden 1 dan 2. Kesimpulan: pengaturan posisi semi fowler dapat menyelesaikan masalah pola napas tidak efektif pada pasien asma.Referensi
Ayu Ruzika, (2022). Penerapan Pemberian Terapi Posisi Semi Fowler untuk Mengurangi Sesak Nafas pada Klien Asma di Puskesmas Makrayu. Jurnal Kesehatan Akper Kesdam II Sriwijaya Palembang , Volume 11 No. 2, April 2022
Firdaus, S., Ehwan, M.M. dan Rachmadi, A. (2019). Efektivitas pemberian oksigen pada posisi Semi-Fowler dan Fowler terhadap perubahan saturasi pada pasien asma bronkial persisten ringan. JKEP, 4(1), 31–43.https://doi.org/10.33024/mnj.v4i3.6043
Global Inisiatif Asma. (2019). Panduan Saku Mengobati Asma. Prakarsa Asma Global, 1-32.
Herdman, T. H. (2018). NANDA - I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018 2020 (T. H. Herdman dan S. Kamitsuru (eds.);11. edisi).EGC.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Penderita Asma di Indonesia. In InfoDATIN Kemenkes RI. https://d3v.kemkes.go.id/storage/download/pusdatin/infodatin/infodatin asma 2019.pdf
Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. In Kementrian Kesehatan RI (Vol. 53, Issue 9).
Nurarif, A.H. dan Kusuma, H. (2016). Asuhan keperawatan praktis dalam penerapan diagnosis Nanda, NIC, Noc dalam kasus yang berbeda. mediasi
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). DPP PPNI.
PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan (1st ed.). DPP PPNI.